Spinning Kunai - Naruto

welcome to chemicho blog

dari pada berusaha untuk menjadi yang terbaik tapi cobalah untuk melakukan yang terbaik

welcome to chemicho blog

dari pada berusaha untuk menjadi yang terbaik tapi cobalah untuk melakukan yang terbaik

welcome to chemicho blog

dari pada berusaha untuk menjadi yang terbaik tapi cobalah untuk melakukan yang terbaik.

welcome to chemicho blog

dari pada berusaha untuk menjadi yang terbaik tapi cobalah untuk melakukan yang terbaik

welcome to chemicho blog

dari pada berusaha untuk menjadi yang terbaik tapi cobalah untuk melakukan yang terbaik

Rabu, 17 April 2013

HOISTING SYSTEM(SISTEM PENGANGKAT)


PENDAHULUAN
Sistem pengangkatan dalam pemboran memegang peranan yang sangat penting, mengingat bahwa sistem pengangkatan ini adalah sistem yang mendapat beban, baik beban vertikal maupun horizontal.
Beban vertikal yang dialami berasal dari beban menara itu sendiri, beban drill string, casing string, tegangan dari fast line, beban karena tegangan deadline serta beban dari blok-blok. Sedangkan beban horizontal berasal dari tiupan angin yang mana hal ini sangat terasa mempengaruhi beban sistem pengangkatan pada pemboran di lepas pantai (off shore).
Sistem pengangkatan terdiri dari dua sub komponen, yaitu:
1.    Struktur penyangga (supporting structure)
2.    Peralatan pengangkatan (hoisting equipment)

Struktur Penyangga
Struktur penyangga (rig), adalah suatu kerangka sebagai platform yang berfungsi sebagai penyangga peralatan pemboran. Kerangka ini diletakkan di atas titik bor. Fungsi utamanya untuk trip, serta untuk menahan beban yang terjadi akibat peralatan bor itu sendiri maupun beban dari luar.

Stuktur penyangga terdiri dari :
·        Substructure,
·        Lantai bor (rig floor), dan
·        Menara pemboran (drilling tower).

Untuk menara pemboran, ada dua tipe menara :
·        Type standart (derrick), dan
·        Type portable (Mast).
Secara ringkas, spesifikasi menara dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1.
Spesifikasi Unit Pemboran
Pabrik
Jenis
Tinggi
(ft)
Gross cap.
(103lbs)
Packing cap.
(ft)
Max. Static Hook Load
(103lbs)
App. Weight mast (103lbs)
Lee CMoore
-
126
386
6000
8 – 257
65

Ideco
JFM 98-315
FM 133-400
FM 143-650-30
98
133
143
485
645
1000
7560
13860
22860
10 – 325
10 – 430
12 – 750
37
55
92

EMSCO
T – 97
B -127
B – 142
97
127
142
352
416
1053
7200
8700
23960
8 – 250
-
-
-
43,5
105,75
NATIONAL
80 – UE
110  – UE
-
-
-
10 – 500
12 – 710
-
-

Bagian-bagian menara yang penting, antara lain adalah  :
·        Gine pole,
Merupakan tiang berkaki dua atau tiga yang berada di puncak menara, berfungsi untuk memberikan pertolongan pada saat pemasangan crown block.

·        Water table,
Lantai di puncak menara yang berfungsi untuk mengetahui bahwa menara telah berdiri tegak.

·        Cross bracing,
Cross bracing berfungsi untuk penguat menara.

·        Tiang menara,
Merupakan empat tiang yang berbentuk segi tiga sama kaki, berfungsi sebagai penahan terhadap semua beban vertikal di bawah menara dan beban horizontal.

·        Girt,
Merupakan sabuk menara, berfungsi mengikat menara

·        Monkey board Platform,
Berfungsi sebagai tempat kerja derrickmen pada saat cabut atau pasang pipa.

Struktur penyangga meliputi :
1.    Drilling Tower (derrick)
Fungsi utamanya untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan drill collar serta casing string. Oleh sebab itu tinggi dan kekuatannya harus sesuai dengan keperluan.

2.    Substructure
Fungsinya untuk menahan beban tekan yang berasal dari peralatan pemboran itu sendiri.

3.    Rig Floor
Fungsinya untuk menampung peralatan pemboran yang berukuran kecil, tempat berdirinya menara dan sebagai tempat kerja para roughneck.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada sebuah lantai bor ialah tinggi dari pada lantai bor itu, karena hal tersebut akan berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut :
·        Pengukuran kedalaman sumur pada saat pemboran, dimulai dari lantai bor.
·        Lantai berpengaruh terhadap jenis dan susunan dari BOP (BOP Stack) yang dipakai.
·        Pengukuran kedalaman sumur pada saat produksi dimulai dari bottom flange.



2.3. Peralatan Pengangkatan
Peralatan pengangkatan yang terdapat pada suatu operasi pemboran terdiri dari drawwork, overhead tools dan drilling line.
1. Drawwork
Drawwork merupakan otak dari suatu unit pemboran karena melalui alat ini seorang driller melakukan dan mengatur operasi pemboran.
Fungsi utama dari drawwork adalah :
a)    Memindahkan tenaga dari prime mover ke rangkaian pipa bor selama pemboran berlangsung.
b)    Memindahkan tenaga dari prime mover ke rotary drive, dan
c)    Memindahkan tenaga dari prime mover ke chathead untuk menyambung atau melepas section rangkaian pipa bor.

Komponen-komponen utama yang terdapat pada drawwork terdiri dari :
·        Revolving drum,
Merupakan suatu drum untuk penggulung kabel bor.
·        Breaking system,
Terdiri dari mechanical main break dan auxiliarydraulic atau electric, berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan gerakan kabel bor.
·        Rotary drive,
Berfungsi untuk memindahkan tenaga dari drawwork ke rotary table.
·        Catheads,
Berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban-beban kecil pada rig floor dan juga berfungsi sebagai pelepas atau penyambung sambungan pipa bor.

2. Overhead Tools
Rangkaian overhead tools terdiri dari crown block travelling block, hook, dan elevator.
·        Crown block, merupakan kumpulan roda yang ditem-patkan pada puncak menara (sebagai blok diam).
·        Travelling Block, merupakan roda yang digantung di bawah crown block, di atas lantai bor.
·        Hook, berfungsi untuk menggantung swivel dan rangkaian pipa bor selama operasi pemboran.
·        Elevator, merupakan klem (penjepit) yang ditempatkan (digantung) pada salah satu sisi travelling block atau hook dengan elevator links, berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan pipa dari lubang bor.

3.  Drilling Line
Drilling line sangat penting dalam operasi pemboran karena berfungsi untuk menahan atau menarik beban yang diderita oleh hook. Drilling line terbuat dari baja dan merupakan kumpulan dari kawat yang kecil, diatur sedemikian rupa sehingga merupakan suatu lilitan.
Lilitan dari kabel pemboran terdiri dari 6 kumpulan dan satu bagian yang disebut core.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keawetan kabel :
·        Kerusakan dari kawat,
·        Rapuhnya lilitan kawat akibat panas, dan
·        Kelelahan.

Beban berat yang diderita drilling cable terjadi pada saat :
·        Running casing (pemasangan casing),
·        Operasi pemancingan (fishing job), dan
·        Pencabutan dan pemasukan drill string.

Susunan drilling line terdiri dari :
a)     Reeved drilling line
merupakan tali yang melewati roda-roda crown block dan roda-roda travelling block.
b)     Dead line
merupakan tali tidak bergerak yang ditambatkan pada substructure (tali mati).
c)     Dead line anchor
dead line anchor biasanya ditempatkan berlawanan dengan drawwork.
d)     Storage or supply real :
storage or supplay real biasanya ditempatkan dekat dengan rig

Minggu, 30 September 2012

modifikasi rxz dragbike



Maniak Motor – Tekun soal riset transfer tenaga ke roda, Yamaha RX-Z ini dikenal di arena trek lurus nasional.  Tumpuan kecepatannya dari susunan gigi rasio pada girboks. Rasio ini dengan tepat mereduksi mesin RX-Z yang disuplai karbu diameter gede, kenalpot Thailand dan magnet pengapian special engine.
Setiap kali turun di Sport Tune-Up s/d 140 cc, RX-Z ini seperti punya jatah bikin catatan 7,3 detik koma sekian. Baru lalu di Cibinong dapat 7,395 detik. “Korekan mesin saya tidak rumit, ala 2-tak. Tetapi untuk menggabungkannya dengan hitungan gigi rasio, itu yang butuh riset lama,” sebut Widodo, mekanik Abirawa DMC Racing (ADR) asal Bekasi, Jabar.
Maklum, setiap kali grafik mesin membaik, susunan pinion rasio juga berubah. Itu berhubugan dengan poweruntuk menghela perbandingan, agar enam percepatannya tuntas dalam 201 meter. ADR tidak lewat simulasidynotest, tapi coba-coba terus di depan rumah.  Tentu saja saat keadaan lagi sepi, bukan saat rame. Tapi juga bukan balap liar, loh...
Isi gearbox kecuali gigi lima yang masih pakai standar. Itu pun gigi limanya close, bisa menerima umpan dari gigi 4 dan bisa meneruskan ke top gear alias gigi enam. Pokoknya dengan rpm yang bisa menyentuh 13.500, setiap kali ganti gigi, rpm ngaceng terus. Tidak ada matinya, bro. Kendati habis balap mesin tetap harus dimatikan.
Akan tetapi, Widodo minta hitungan rasio bikinan MCC di kawasan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur itu, jangan dibuka semua. Nah, portal ini cukup menghitung sampai gigi tiga. Yakni, gigi satu 13:24, gigi dua 18:26, gigi tiga 20:24, gigi empat rahasia, gigi lima standar alias 21:20 dan gigi enam juga rahasia.   “Dengan hitungan segitu, mesin nyambung terus sampai gigi enam,”  yakin R. Cholid Teor  sang joki yang pernah mengalahkan catatan Honda LS.
 MESIN DAN PENGAPIAN
Mesin RX-Z tinggal dioversize 0,100 sudah 140 cc sesuai aturan di kelasnya. Makanya ada kelas tersebut untuk menampung RX-Z dan RX-King. Trus, dalam korek-mengorek 2-tak, ada istilah kompresi bawah. Itu adalah kompresi pertama (primer). Yang ini memadatkan celah-celah kosong pada rumah kruk-as (crank-case). Termasuk di dalamnya menambal celah kosong pada kruk-as. Kabut bahan bakar lebih padat melewati lubang transfer dan bilas yang pasti telahdiporting.
Kecepatan dan akurasi bahan bakar dilayani V-Force 3. Ini katup buluh (reed valve) modern yang tanpa pembatas bukaannya. Lidah karbonnya sendiri yang membatasi diri untuk bekerja. Pada 4-tak, alat ini sama dengan tugas klep.     
Kompresi sulit dihitung karena portal ini meragukan ukuran buretnya. Bisa jadi, dapat kompresi 5,5:1. “Model lubang buang trapesium yang lebarnya 41 mm, tinggi 26,5 mm dan hasil buret pada kepala silinder 14 cc dengansquis 15o,” jelas Widodo.  
Angka-angka yang disebut Widodo adalah angka yang mengisi penghitungan kompresi.  Buret dalam pengukuran kompresi disebut combustion chamber (vc). VC  yang harus ada angkanya untuk menambah, membagi kapasitas dan hasilnya kompresiSedang tinggi lubang buang pengganti angka stroke atau langkah (s). Ya, sudah...
Dari zaman ke zaman, kecuali yang pernah dilakukan Benny Djati Utumo soal pengapian 2-tak yang pakai Vortex program. Selebihnya dengan ilmu sembarangan, paket pengapian YZ85 paling aman. Sama juga dengan RX-Z ini atau rata-rata yang digunakan pada mesin 2-tak drag bike.   
KARBURATOR DAN KENALPOT
Karburator Keihin PJ Selunoid berdiameter 38 mm. Karburator ini punya kelebihan pada langsamnya. Walau venturinya besar, putaran bawahnnya masih bisa diajak stasioner. Joki bisa mengatur lebih bagus putaran mesin pada saat start. “Nyettingnya juga mudah, sesuai permintaan joki,” sebut Teor yang bukan pedagang karbu.
Kenalpot yang indah itu, bukan buatan Cikupa, tetapi produksi Thailand yang memang pakar bikin kenalpot 2-tak. Disebut pakar, karena sampai berhenti balap motor 2-tak, Thailand tidak terkalahkan. Kecuali, 4-tak mereka ampun-ampunan. Mereknya AHM yang berdesain rapi, las-lasannya apik dan bahannya cantik.   

MODIFIKASI LAIN:

Data Modifikasi       
Motor                         : Yamaha RX-Z 1994
Sokbreker depan         : Honda Nova Sonic
Sokbreker belakang     : YSS
Pelek depan                : Excel Asia 1.20 – 17 inci
Pelek belakang            : Excel Asia 1.40 – 17 inci
Ban depan                   : Dunlop 50/90-17
Ban belakang              : IRC Eat My Dust 60/90-17
Foot step                     : variasi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites